Imam besar Masjidil Haram berkunjung ke Padang dan bertemu wali kotanya, siapa?
H. Mahyeldi Ansharullah, SP gelar Datuk Marajo (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Desember 1966; umur 50 tahun) adalah politisi dar...
H. Mahyeldi Ansharullah, SP gelar Datuk Marajo (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Desember 1966; umur 50 tahun) adalah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera dan mubalig. Ia dilantik sebagai Wali Kota Padang pada tanggal 13 Mei 2014.[1] Sebelumnya, ia mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Padang satu periode pada 18 Februari 2014. Sampai 2015, Mahyeldi masih mengemban jabatan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Padang dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.
Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiyah, ia menunjukan perhatiannya dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), terpilih sebagai anggota parlemen sekaligus berkursi sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat hasil pemilihan umum legislatif 2004. Pada waktu itu, PKS memenangi perolehan suara di Padang. Sebagai wakil wali kota, ia mendampingi periode kedua Wali Kota Fauzi Bahar. Pada pemilihan umum Wali Kota Padang 2013, Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang.
Mahyeldi menjalani masa kecil dan sekolahnya di Bukittinggi. Ia adalah kakak bagi enam adiknya. Lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah yang bekerja sebagai buruh angkat, ia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang sejak masih kelas tiga SD. Ia sekolah sambil menjajakan kue milik orang lain, menjual ikan di pasar, dan berjualan koran.[2]
Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan pembinaan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya sejak masih duduk di bangku SMP.[2] Berlanjut ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi, ia telah mengenal aktivis tarbiah Hidayat Nur Wahid dan Irwan Prayitno. Selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus.[3] Aktivitasnya di lingkaran tarbiyah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera, partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus.
Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat sejak 2002 sampai tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan maju sebagai Wakil Wali Kota Padang pada tahun 2008.
Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiyah, ia menunjukan perhatiannya dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), terpilih sebagai anggota parlemen sekaligus berkursi sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat hasil pemilihan umum legislatif 2004. Pada waktu itu, PKS memenangi perolehan suara di Padang. Sebagai wakil wali kota, ia mendampingi periode kedua Wali Kota Fauzi Bahar. Pada pemilihan umum Wali Kota Padang 2013, Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang.
Mahyeldi menjalani masa kecil dan sekolahnya di Bukittinggi. Ia adalah kakak bagi enam adiknya. Lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah yang bekerja sebagai buruh angkat, ia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang sejak masih kelas tiga SD. Ia sekolah sambil menjajakan kue milik orang lain, menjual ikan di pasar, dan berjualan koran.[2]
Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan pembinaan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya sejak masih duduk di bangku SMP.[2] Berlanjut ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi, ia telah mengenal aktivis tarbiah Hidayat Nur Wahid dan Irwan Prayitno. Selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus.[3] Aktivitasnya di lingkaran tarbiyah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera, partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus.
Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat sejak 2002 sampai tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan maju sebagai Wakil Wali Kota Padang pada tahun 2008.
3 komentar
hg
Replyhghv class='recent-post-straight' data-label='Background'
Replydiv class='recent-post-straight' data-label='Backgroundxdvd
Reply